SEDIKIT MENGOREK SEJARAH PERAYAAN TAHUN BARU
Metrotvnews.com,
Roma: Perayaan tahun baru merupakan perayaan tertua di
dunia. Namun, di masa Babylon kuno silam, tahun baru tidak dimulai pada awal
Januari.
Perayaan tahun baru era Babylon kuno 2000 tahun sebelum masehi diawali pada musim semi, tepatnya akhir Maret menurut penanggalan modern. Penetapan ini berdasarkan anggapan bahwa musim semi adalah masa memulai lembaran baru. Ketika itu, masyarakat di zaman Babylon kuno merayakan tahun baru selama sebelas hari berturut-turut.
Kebiasaan ini berlanjut di Kekaisaran Romawi. Namun, karena pergantian beberapa kaisar, maka penanggalan ala Romawi menyesuaikan dengan rotasi matahari. Di tahun 153 sebelum masehi, Kekaisaran Romawi menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru.
Penetapan 1 Januari ini kemudian ditegaskan Julius Caesar pada tahun 46 sebelum masehi, dengan jumlah hari sebanyak 445 hari dalam setahun. Sama seperti saat ini, warga Kekaisaran Romawi merayakan tahun baru dengan berpesta, mendekorasi rumah dan bertukar kado. Tahun baru juga dijadikan ajang memperingati salah satu dewa Romawi.
Perayaan ala Romawi membuat memicu pertentangan gereja katolik. Namun dengan semakin berkembangnya perayaan tahun baru di berbagai daerah, pihak gereja akhirnya ikut menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru pada 1582.
Walau memiliki latar belakang berbeda, namun perayaan tahun baru dari zaman kuno hingga saat ini tetap memiliki makna sama, yakni bersyukur akan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan optimis. Semoga ditahun ini lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya amin. SEMANGATTTTTT
Perayaan tahun baru era Babylon kuno 2000 tahun sebelum masehi diawali pada musim semi, tepatnya akhir Maret menurut penanggalan modern. Penetapan ini berdasarkan anggapan bahwa musim semi adalah masa memulai lembaran baru. Ketika itu, masyarakat di zaman Babylon kuno merayakan tahun baru selama sebelas hari berturut-turut.
Kebiasaan ini berlanjut di Kekaisaran Romawi. Namun, karena pergantian beberapa kaisar, maka penanggalan ala Romawi menyesuaikan dengan rotasi matahari. Di tahun 153 sebelum masehi, Kekaisaran Romawi menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru.
Penetapan 1 Januari ini kemudian ditegaskan Julius Caesar pada tahun 46 sebelum masehi, dengan jumlah hari sebanyak 445 hari dalam setahun. Sama seperti saat ini, warga Kekaisaran Romawi merayakan tahun baru dengan berpesta, mendekorasi rumah dan bertukar kado. Tahun baru juga dijadikan ajang memperingati salah satu dewa Romawi.
Perayaan ala Romawi membuat memicu pertentangan gereja katolik. Namun dengan semakin berkembangnya perayaan tahun baru di berbagai daerah, pihak gereja akhirnya ikut menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru pada 1582.
Walau memiliki latar belakang berbeda, namun perayaan tahun baru dari zaman kuno hingga saat ini tetap memiliki makna sama, yakni bersyukur akan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan optimis. Semoga ditahun ini lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya amin. SEMANGATTTTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar